Curriculum vitae (CV) biasanya berisi tentang biodata, mulai dari
nama, tempat dan tanggal lahir, status, pendidikan, alamat, hingga
agama. Nah, ketita kita menuliskan agama, khususnya bagi yang beragama
Islam, sering menuliskan kata Moslem untuk religion, bukan Muslim.
Demikian juga ketika ditanya apakah agamamu dalam bahasa Inggris, sering
dijawab dengan “I’m Moslem,” kata ini jelas salah. Seharusnya dia
menjawabnya dengan I’m Muslim. Lalu dimanakah letak kesalahannya? Mari
kita telusuri lebih jauh.
Dulu, orang Barat sering menyebut pengikut Nabi Muhammad SAW (orang Islam/Muslim) dengan sebutan
Mohammedans, atau
Mahometans.
Dalam bahasa Inggris kuno, kata ini bisanya digunakan sebagai kata
benda atau kata sifat yang berhubungan dengan Nabi Muhammad, agama
Islam, atau praktik ibadah yang dilaksanakan oleh umat Islam.
Kata Mohammedans digunakan pertama kali sekitar tahun 1529 Masehi.
Namun, karena dikira-kira tidak pas, lalu pada1663 Masehi diganti dengan
Muhammedanus, yang artinya juga pengikut Muhammad.
Sejarahnya, orang Kristen di Eropa atau Barat, hingga abad ke-13,
menilai ada pandangan yang salah terhadap keyakinan Muhammad. Mereka
mengira, umat Islam itu menyembah Muhammad, bukan Allah sebagai Tuhan.
Bahkan, sejumlah literatur Eropa pun banyak yang memahami bahwa umat
Islam itu menyembah Muhammad sebagai dewa. Tak hanya di Eropa, hal
senada juga berlaku di kekaisaran Roma yang menyebut pengikut Nabi
Muhammad SAW atau umat Islam dengan sebutan Mahomet.
Namun, seiring perkembangannya, para ahli bahasa menemukan adanya
kejanggalan dengan penggunaan istilah itu. Mereka kemudian menyebut umat
Islam dengan panggilan Moslem (Eropa) atau Mosulman di Persia. Kata ini
terus berlaku hingga pertengahan abad ke-20. Dan sejumlah umat Islam
pun bangga ketika mereka disebut dengan Moslem. Jadilah kata itu
digunakan terus menerus, bahkan sebagian hingga saat ini.
Tahukah Anda apakah makna Moslem? Orang Islam. Benar, tapi kata itu
sesungguhnya adalah merendahkan diri yang maknanya senada dengan orang
Islam yang selama ini mereka kenal, yakni suka berperang, dan menegakkan
aturan dengan pedang.
Dalam bahasa Inggris, kata Moslem atau Muslim memiliki arti yang
sama. Namun, hal itu berbeda dengan bahasa Arab. Dua kata tersebut
memiliki makna yang berbeda. Dalam bahasa Arab, Muslim adalah orang yang
tunduk dan sepenuhnya patuh kepada Allah. Dan sesuai akar katanya,
Islam adalah tunduk, atau patuh. Sebaliknya kata Moslem, dalam bahasa
Arab memiliki makna orang yang jahat atau berlaku tidak adil. Seperti
orang Inggris menyebut Mozlem dengan huruf zet (z).
The American Heritage Dictionary (1992) mencatat,
dibandingkan dengan kata Moslem, sesungguhnya yang paling tepat
digunakan untuk orang Islam adalah Muslim. Dan inilah kata yang paling
disukai dibandingkan Moslem. Karena itu, now almost everybody uses
Muslim.
Menurut Center for Nonproliferation Studies (Pusat Studi
Nonproliferasi) juga menyetujui kata Muslim dibandingkan Moslem. Menurut
lembaga ini, sangat tidak pas menyebut umat Islam dengan kata Moslem
karena kata ini sangat sensitif untuk digunakan yang cenderung
merendahkan.
Bagi banyak orang, dua kata ini (Muslim atau Moslem) hanya
diferensiasi ejaan dan masalah linguistik (bahasa) saja. Kata Muslim
atau Moslem banyak digunakan sebagai kata benda. Tetapi sejumlah
intelektual dan penulis Muslim, justru menggunakan kata Moslem sebagai
kata sifat.
Dengan pengetahuan yang semakin berkembang, sejumlah jurnalis di
Eropa secara perlahan sudah beralih dan menggunakan kata Muslim dalam
beberapa tahun terakhir ini untuk menyebut orang Islam. Namun demikian,
sejumlah lembaga yang sudah ada termasuk lembaga yang didirikan umat
Islam sendiri, masih menggunakan kata Moslem. Misalnya, The American
Moslem Foundation san jurnal Dunia Islam masih menyebut dirinya dengan
The Moslem World.
Perlu diketahui, sejak tahun 1960-an, banyak penulis Inggris yang
enggan menuliskan kata Moslem, Mohammedans, atau Mahometans untuk
menyebut orang Islam. Karena mereka tahu bahwa kata tersebut terlalu
merendahkan. Dan kamus
Oxford, kamus terbaik bahasa Inggris, sebenarnya sudah menggunakan kata Muslim sejak tahun 1984.
Dengan kondisi ini, masih kita mau menggunakan kata Moslem
dibandingkan Muslim untuk menuliskan di curriculum vitae atau saat
ditanya orang Barat? Jadi, tulis dan katakana I’m Muslim, not Moslem.
(syafik).
http://kerendanunik.wordpress.com/2012/02/09/tulislah-muslim-bukan-moslem/