Kisah Diterimanya Haji Sebelum Berangkat ke Tanah Suci




haji - ilustrasi hasalalsaggaf.wordpress.com





Ini kesekian kalinya Abdullah bin Mubarak menunaikan ibadah haji. Setelah thawaf, ulama besar tabi’ut tabi’in yang lahir pada 118 H itu bermimpi. Ia melihat dua malaikat yang turun dari langit sedang bercakap-cakap.

“Berapa jumlah umat Islam yang menunaikan haji pada tahun ini?” tanya salah seorang malaikat.
“600.000 jama’ah haji,” jawab malaikat yang lain, “sayangnya tidak ada satupun dari mereka yang diterima hajinya”

Dalam mimpi itu, Abdullah bin Mubarak merasa terperangah. Jumlah sebanyak itu tak ada yang diterima? “Padahal jama’ah haji ini datang dari berbagai negeri. Mereka sudah mengeluarkan banyak uang, melalui perjalanan yang panjang dan melelahkan. Bagaimana mungkin semuanya tidak diterima?” Ibnu Mubarak menangis.

“Namun…” lanjut malaikat, “Ada satu orang yang hajinya diterima. Namanya Ali bin Muwaffaq, seorang penduduk Damaskus yang berprofesi sebagai tukang sepatu. Sebenarnya ia tidak jadi berangkat haji, tetapi Allah menerima hajinya dan mengampuni dosanya. Bahkan berkat dia, seluruh jama’ah haji yang sekarang ada di tanah suci ini diterima hajinya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Abdullah bin Mubarak sangat bahagia. Ia bersyukur, hajinya dan haji seluruh jama’ah diterima. Sayangnya, Abdullah bin Mubarak terbangun sebelum mendengarkan dialog malaikat berikutnya. Sehingga ia pun tidak mengetahui lebih lanjut siapa orang mulia yang karenanya haji ratusan ribu orang ini diterima.

Musim haji selesai, rasa penasaran Abdullah bin Mubarak semakin menjadi. Maka ia pun memutuskan untuk pergi ke Damaskus, mencari seorang lelaki yang hajinya diterima sebelum ia datang ke tanah suci.

Damaskus bukanlah kota kecil. Alangkah susahnya mencari seseorang yang hanya diketahui nama dan profesinya, tanpa diketahui alamatnya. Namun dengan izin Allah, setelah berusaha dan bertanya ke sana kemari, akhirnya Abdullah bin Mubarak dapat menemukan rumah orang yang bernama Ali bin Muwaffaq.

“Assalamu’alaikum,” kata Abdullah bin Mubarak di depan rumah itu.
“Wa’alaikum salam”
“Benarkah ini rumah Ali bin Muwaffaq, tukang sepatu?”
“Ya, benar. Ada yang bisa saya bantu?”
“Saya Abdullah bin Mubarak, sewaktu haji saya bermimpi dua malaikat bercakap-cakap bahwa seluruh jama’ah haji tidak diterima hajinya kecuali Ali bin Muwaffaq, tukang sepatu dari Damaskus. Padahal Ali bin Muwaffaq tidak jadi berangkat haji. Lebih dari itu, Allah akhirnya menerima haji seluruh jama’ah berkat Ali bin Muwaffaq” mendengar itu Ali bin Muwaffaq sangat terkejut, hingga jatuh pingsan.

Setelah ia sadar, Abdullah bin Mubarak menceritakan kisahnya lebih lengkap. “Amal apakah yang telah engkau lakukan sehingga Allah menerima hajimu padahal engkau tidak jadi berangkat ke tanah suci?”

“Ya, aku memang tidak jadi berangkat haji. Sungguh anugerah dari Allah jika Allah mencatatku sebagai orang yang hajinya diterima. Sebenarnya aku telah menabung sejak lama, hingga terkumpullah biaya haji. 

Namun suatu hari, sebelum aku berangkat ke tanah suci, aku dan istriku mencium masakan yang sedap. Istriku yang sedang mengandung jadi sangat ingin masakan itu. Lalu kucari sumbernya, ternyata dari tetanggaku. Aku katakan maksudku, namun ia malah menjawab, ‘Sudah beberapa hari anakku tidak makan. Hari ini aku menemukan keledai mati tergeletak, lalu aku memotong dan memasakknya menjadi masakan ini. Makanan ini tidak halal untuk kalian.’ Mendengar itu, aku merasa tertampar sekaligus sangat sedih. Bagaimana mungkin aku akan berangkat haji sedangkan tetanggaku tidak bisa makan. Maka kuambil seluruh uangku dan kuserahkan padanya untuk memberikan makan anak dan keluarganya. Karena itu, aku tidak jadi berangkat haji.”

Abdullah bin Mubarak terharu. Bulir-bulir air mata membasahi pipi ulama itu. “Sungguh pantas engkau menjadi mabrur sebelum haji. Sungguh pantas hajimu diterima sebelum engkau pergi ke tanah suci,” kata Abdullah bin Mubarak kepada Ali bin Muwaffaq.

[Tim Redaksi Kisahikmah.com]


sumber: http://kisahikmah.com/kisah-diterimanya-haji-sebelum-berangkat-ke-tanah-suci/#prettyPhoto





Buku Oasis Pemotongan dan Pemungutan PPh edisi Revisi 2013

Buku Oasis Pemotongan dan Pemungutan PPh edisi Revisi 2013 terbaru dapat diunduh di sini  atau dari Menu Free Download.

Semoga bermanfaat.




Cinta Terindah Seorang Ayah untuk Buah Hatinya



  


Suatu hari, di senja hari sepulang dari kantor. saya harus bergelut dengan derasnya hujan yang tiba-tiba mengguyur,  Karena hujan yang tidak kunjung berhenti, akhirnya saya memutuskan menerobos hujan karena hari sudah malam...

dan sampai di Tegalega, perut sudah tidak bisa diajak kompromi, akhirnya saya memutuskan mampir di warung nasi tenda dipinggir jalan.

Lagi asik menikmati pecel lele, masuklah seorang bapak, dengan istri & dua anaknya.
Yang menarik adalah kendaraan mereka adalah gerobak dorong.
Lalu bapak ini memesan 2 piring nasi & ayam goreng untuk istri dan anaknya.
Pertamanya sih nggak ada yang menarik, tetapi ketika saya selesai makan, ada yang menarik hati saya. Ternyata, yang menikmati makanan itu hanya istri dan anaknya. Sedangkan sang bapak hanya melihat istri dan anaknya menikmati makanan itu. Sesekali saya melihat anaknya tertawa senang dan sangat menikmati ayam goreng yg dipesan oleh bapaknya.


Saya perhatikan, wajah sang bapak, walau tampak kelelahan terlihat senyum bahagia di wajahnya.
Lalu saya mendengar dia berkata pelan, "Makan yang puas Nak, toh..hari ini tanggal kelahiranmu."
Saya terharu mendengarnya.. seorang bapak dengan keterbatasannya, sebagai (mungkin) pemulung, memberi ayam goreng warung tenda di pinggir jalan, untuk hadiah anaknya.
Hampir menangis rasanya saya di warung itu. Segera sebelum air mata ini tumpah, saya berdiri dan membayar makanan saya dan juga dengan pelan saya bilang ke penjaga warung, "Mas, tagihan bapak itu, saya yang bayar dan tolong tambahin ayam goreng dan tahu tempe."

Lalu lekas-lekas saya pergi. Kisah ini kutulis untuk bahan perenungan. Bahwa Tuhan sudah memberikan yang terbaik untuk saya saat ini. Kita sering dan biasa makan di Sushi-Tei, Kentucky, Mc Donald, Hoka Hoka Bento, Pizza Hut dsb... Padahal bagi orang di sekitar kita, pecel lele pinggir jalan, adalah makanan mewah.

Sungguh tak pantas bagi saya untuk mengeluh & merasa kurang.
Rasa syukur akan mengantarkan rasa bahagia."

Cerita ini tulisan dari Pak Ismail A Said ( Wartawan Senior Republika)






Update Antivirus SMADAV 9.8

Antivirus Smadav update terbaru versi 9.8 dapat diunduh di sini atau melalui menu Free Download.





Formulir Baru SPT Tahunan Pajak Penghasilan Tahun 2014




Direktur Jenderal Pajak telah menerbitkan beleid baru mengenai perubahan bentuk formulir SPT Tahunan Pajak Penghasilan baik Badan maupun Orang Pribadi.
Formulir baru ini akan digunakan dalam pengisian SPT Tahunan Pajak Penghasilan mulai Tahun Pajak 2014. Itu artinya, penggunaan dimulai tahun 2015 mendatang.
Formulir tersebut dapat diunduh dari menu Free Download. Sedangkan peraturan beserta petunjuk pengisiannya dapat diunduh di sini atau dengan mengunjungi laman Peraturan Perpajakan.

Semoga bermanfaat.